BRCC INDONESIA

Daftar Dinasti di China, Simbol Kejayaan Peradabaan Negeri Timur

Daftar Dinasti di China, Simbol Kejayaan Peradabaan Negeri Timur

Ada belasan dinasti yang pernah memerintah China. Daftar dinasti di China itu menggambarkan sebuah peradaban yang mampu bertahan hingga ribuan tahun dan memerintah wilayah teramat luas (mencapai belasan juta kilometer persegi). China bahkan tercatat sebagai peradaban tertua di dunia selain peradaban Sumeria, Mesir Kuno, dan Indus.

Sebelum masa pemerintahan berupa dinasti, peradaban di China memiliki bentuk pemerintahan berbeda-beda. Mulai dari pemerintahan tribal (kesukuan), patriarki (laki-laki pemegang kekuasaan), konfederasi (gabungan suku-suku), hingga feodal (tuan tanah).

Adapun dinasti merupakan pemerintahan yang bercirikan monarki/kerajaan. Keluarga atau klan tertentu memegang kekuasaan secara turun-temurun. Untuk mempertahankan kekuasaannya, dinasti membagi kekuasaan tersebut hanya kepada anggota keluarga atau klan. Menggunakan cara-cara kekerasan, manipulasi, dan propaganda kepada rakyat atau lawan politik yang berpotensi mengancam stabilitas kekuasaan.

Adapun sebutan untuk kepala pemerintahan dinasti adalah kaisar (huangdi/wang/huangshang) yang menurunkan kekuasaan kepada anak laki-laki (taizi atau pangeran mahkota). Kaisar memiliki kewenangan mutlak karena memiliki kekuasaan ilahi sehingga sebutan lain baginya adalah tianzi atau anak langit. Rakyat China percaya jika kaisar mendapat ‘mandat dari langit’ yang membuat kepatuhan kepadanya menjadi nilai tertinggi.

Daftar Dinasti di China di Awal Mulanya

Meski masih menjadi bahan perdebatan di antara para sejarawan dan arkeolog, Dinasti Xia (sekitar 2100-1600 SM) merupakan dinasti pertama yang berkuasa di China. Selanjutnya kekuasaan beralih ke Dinasti Shang (1600 SM-1046 SM) dan Dinasti Zhou (1046 SM-256 SM).

Pada masa dinasti ketiga ini (Dinasti Zhou) mulai berkembang sistem feodalisme. Kaisar memberikan tanah atau lahan tertentu kepada para bangsawan untuk mereka kelola. Pada perkembangannya, para bangsawan yang menjadi tuan tanah ini kekuasaannya semakin meningkat dan saling bertikai dengan sesama mereka.

China pun mengalami masa perang berkepanjangan yang terkenal sebagai Periode Zaman Musim Semi dan Gugur (771-476 SM) dan Periode Zaman Negara-Negara Berperang (475-221 SM). Kaisar hanya menjadi simbol sedangkan kekuasaan sesungguhnya berada pada para bangsawan/tuan tanah yang punya kekuatan militer dan ekonomi.

Dinasti Qin (221 SM – 206 SM) sebagai dinasti keempat berupaya mengembalikan stabilitas China dan berhasil menyatukan wilayah-wilayah yang terpecah (reunifikasi). Untuk pertama kalinya, China berada di bawah dinasti yang bersifat imperial. Yakni pemerintahan monarki yang mana kaisar punya kekuasaan absolut. Jenis pemerintahan ini sebagai upaya menghentikan perpecahan dan perang saudara yang telah berlangsung lebih dari 500 tahun.

Perbedaan utama antara dinasti feodal dengan imperial terletak pada pembatasan kekuasaan para bangsawan/tuan tanah. Kaisar menjadi satu-satunya pilar kekuasaan dan merupakan pusat pemerintahan.

Dinasti Terhebat

Namun, masa pemerintahan Dinasti Qin berlangsung singkat, hanya sekitar 15 tahun. Penggantinya adalah Dinasti Han (206 SM – 220 M) yang tetap melanjutkan pemerintahan dinasti berbentuk imperial.

Banyak para sejarawan menempatkan Dinasti Han sebagai dinasti terhebat dan terbesar. Tolak ukurnya dari kekuatan militer, ekonomi, luas wilayah, dan berbagai pencapaian mengagumkan dalam bidang seni, budaya, science (sains), dan teknologi.

Selama lebih dari empat abad berkuasa, Dinasti Han juga meninggalkan warisan yang hingga kini masih bertahan. Mulai dari pembangunan Tembok Besar China (Great Wall of China), sistem administrasi terpusat, dan lahirnya karya-karya sastra terkenal (Shiji dan Hanshu).

dinasti han tembok besar china

Senjakala Dinasti

Berturut-turut dinasti imperial selanjutnya adalah Dinasti Wei (220 M – 265 M), Dinasti Jin (265 M – 420 M), dan Dinasti Utara-Selatan (386 M – 589 M). Kemudian Dinasti Sui (581 M – 618 M), Dinasti Tang (618 M – 907 M), dan Dinasti Song (960 M – 1279 M). Selanjutnya, tiga dinasti terakhir yang memerintah China adalah Dinasti Yuan (1271 M – 1368 M), Dinasti Ming (1368 M – 1644 M), dan Dinasti Qing (1644 M – 1912 M).

Jika mencermati nama-nama dinasti dari yang pertama hingga terakhir, nama-nama dinasti tersebut ada yang berasal dari suku pendirinya, yakni Dinasti Qin (suku Qin), Dinasti Han (suku Han), Dinasti Qing/Manchu (suku Manchu). Ada juga yang berasal dari berbagai sumber, seperti nama kota (Dinasti Shang), sungai (Dinasti Song), atau kata-kata yang punya arti tertentu yakni Dinasti Ming (dari kata Ming yang berarti terang atau jelas).

Setelah keruntuhan dinasti terakhir yakni Dinasti Qing, kekuasaan di China tidak lagi mengambil bentuk monarki, tapi berupa pemerintahan republik. Kekuasaan tertinggi bukan di tangan kaisar yang absolut, namun pada rakyat melalui mekanisme perwakilan atau parlemen. Rakyat memilih kepala negara atau presiden yang punya masa waktu pemerintahan dan kekuasaan tidak bersifat turun-temurun.

Dinasti dapat Kembali?

Daftar dinasti di China bisa begitu panjang dan lama karena pengaruh banyak faktor. Salah satunya adalah faktor keberadaan ajaran filosofi China yakni Konfusianisme, Taoisme, dan Buddhisme. Ajaran ini menekankan pada kepatuhan terhadap kaisar dan pentingnya menjaga tradisi dari nenek moyang. Berbagai filosofi konservatif itu secara tidak langsung menutup kemungkinan untuk bersikap kritis (liberal) sehingga kekuasaan status quo yang dinasti miliki dapat langgeng bertahan.

Memasuki abad ke-20, terjadi angin perubahan besar-besaran yang melanda China. Perubahan berasal dari ideologi yang berkembang ketika itu yakni demokrasi, nasionalisme, dan republikanisme. Semua perubahan tersebut bermuara pada meletusnya revolusi Xinhai yang mengakhiri kekuasaan ribuan tahun dinasti di China.

Jika terbersit pertanyaan, apakah pemerintahan berupa dinasti dapat kembali bangkit (revival)? Maka jawabannya sangat kecil kemungkinan itu terjadi. Mengapa? Karena pemerintahan dinasti tak lagi relevan dengan semangat zaman masa kini. Daftar dinasti di China hanyalah sejarah yang pesonanya telah memudar.

Scroll to Top