BRCC INDONESIA

Lima Perusahaan China Terbesar Versi Milik Negara

BRCC Indonesia - Lima Perusahaan China Terbesar Versi Milik Nega

China adalah salah satu pangsa pasar terbesar di dunia. Negara China memiliki jumlah penduduk lebih dari 1,4 miliar jiwa per Februari 2025 atau nyaris seperlima dari total populasi dunia. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika berbagai perusahaan China terbesar memiliki aset dan keuntungan yang sangat besar.

Rata-rata perusahaan raksasa tersebut memiliki aset hingga triliunan dolar AS dan keuntungan per tahun mencapai ratusan miliar dolar AS. Wilayah bisnisnya mencakup berbagai industri strategis atau vital (seperti perusahaan utilitas publik) yang menyangkut kebutuhan hidup banyak orang, misalnya energi, komunikasi, dan transportasi. Termasuk pula sektor jasa keuangan (perbankan, asuransi, investasi, fintech) dan perdagangan (ritel maupun e-commerce).

Lalu, apa tolak ukur suatu perusahaan tergolong terbesar? Ada beberapa aspek yang menjadi tolak ukur, yakni: pendapatan (di atas 100 miliar dolar AS per tahun), nilai aset (di atas 500 miliar dolar AS), jumlah karyawan (lebih dari 100.000 orang), cakupan geografis (mendunia, beroperasi di negara-negara lain), pengaruh di dunia industri (market leader atau inovator), kinerja keuangan (tingkat pertumbuhan yang tinggi dan rasio keuangan yang sehat), penggunaan teknologi serta inovasi untuk merespons perubahan pasar, serta reputasi dan pengakuan internasional.

5 Perusahaan China Terbesar Milik Negara

Berdasarkan tolak ukur tersebut, terdapat lima badan usaha yang termasuk perusahaan terbesar di China, yakni: Sinopec Group, China National Petroleum Corporation (CNPC), State Grid Corporation of China (SGCC), Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), dan China Mobile.

Perusahaan-perusahaan ini tidak hanya terbesar di China, tetapi juga berskala global. Seluruh perusahaan tersebut kepemilikannya bukan swasta, melainkan pemerintah. Hal ini terjadi karena sistem ekonomi sosialis di China, sehingga negara memiliki kontrol penuh terhadap sektor-sektor strategis.

Sinopec Group

China memang bukan produsen minyak dan gas (migas) terbesar di dunia, namun memiliki cadangan minyak bumi dan gas alam yang signifikan. Berdasarkan data tahun 2022, OPEC menyebutkan bahwa China memiliki cadangan minyak mentah sebesar 26,1 miliar barel. Meski tidak termasuk negara dengan cadangan minyak terbesar, China berada di posisi kelima dunia dalam produksi minyak. Demikian pula, cadangan gas alam mencapai 209,2 miliar meter kubik (sekitar 5 persen dari total cadangan gas alam dunia).

Latar belakang ini membuat industri migas menjadi salah satu usaha yang paling menjanjikan keuntungan. Salah satu perusahaan yang berkembang pesat di industri migas adalah Sinopec Group atau China Petroleum & Chemical Corporation. Berkantor pusat di Beijing, Sinopec merupakan salah satu “pemain besar” industri migas di China dengan kapitalisasi pasar sebesar 100,7 miliar dolar AS. Jumlah karyawan Sinopec sekitar 600.000 orang, tersebar tidak hanya di China tetapi juga di berbagai negara Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Latin. Sebagai perusahaan milik negara, Sinopec memberikan keuntungan besar, rata-rata mencapai 450 miliar dolar AS per tahun.

CNPC

Selain Sinopec, pemerintah China juga memiliki perusahaan migas besar lainnya, yakni CNPC. Sebagai salah satu perusahaan migas terbesar di dunia, CNPC memiliki jangkauan bisnis yang lebih luas dibandingkan Sinopec serta jalinan kerja sama di banyak negara. Jika Sinopec fokus pada pengolahan dan pemasaran minyak bumi serta gas alam, maka CNPC mengelola seluruh rantai nilai mulai dari eksplorasi, produksi, pengolahan, hingga pemasaran. Jalinan kerja sama internasional CNPC tersebar di sekitar 30 negara, sedangkan operasi Sinopec mencapai sekitar 10 negara.

CNPC memiliki struktur organisasi yang luas dengan lebih dari 1,5 juta karyawan yang tersebar di banyak anak perusahaan, seperti PetroChina dan Kunlun Energy. Pada tahun 2022, CNPC mencatatkan laba sebesar 392,9 miliar dolar AS. Nilai keuntungan ini terus melonjak seiring dengan strategi bisnis yang mulai fokus pada energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga angin dan surya.

SGCC (State Grid Corporation of China)

Didirikan pada tahun 2002 dengan kantor pusat di Beijing, SGCC mencatat pendapatan tahunan mencapai 387 miliar dolar AS. SGCC memiliki jaringan yang luas di China dan juga di negara lain seperti Brasil, Chili, Italia, Portugal, Yunani, Australia, dan Filipina. Jumlah karyawan SGCC sekitar 1,361 juta orang, dengan 1,1 miliar pelanggan. Semua pencapaian tersebut menjadikan SGCC sebagai perusahaan utilitas publik terbesar di dunia yang menyediakan jaringan transmisi listrik untuk rumah tangga, bisnis, dan industri. SGCC juga aktif dalam pengembangan jaringan energi terbarukan secara global.

ICBC

Kiprah ICBC tidak hanya terlihat di tingkat lokal, melainkan juga internasional. ICBC adalah bank terbesar di China dan dunia dengan aset fantastis senilai lebih dari 5,580 miliar dolar AS pada tahun 2024. Aset tersebut terus bertambah, mengingat ICBC memiliki jaringan internasional yang sangat luas dengan lebih dari 16.000 cabang di 40 negara, 430 juta nasabah perorangan/ritel, dan 8 juta nasabah perusahaan/korporasi. Didirikan pada tahun 1984 sebagai bank komersial milik negara, ICBC mendapat dukungan penuh dari pemerintah China sehingga memiliki diversifikasi produk dan layanan keuangan yang semakin terdepan berkat teknologi dan inovasi digital. Walaupun ICBC tercatat di bursa, pemerintah tetap memegang saham mayoritas, sehingga perusahaan ini tetap tergolong milik negara.

China Mobile

Mendulang pendapatan mencapai 143,8 miliar dolar AS pada tahun 2022 dan mempekerjakan sekitar 450.000 karyawan, China Mobile mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan terbesar di bidang telekomunikasi di China. China Mobile menyediakan jasa telepon seluler, internet, televisi, cloud computing, dan IoT (Internet of Things) dengan cakupan jaringan yang mencakup 99% wilayah China. Perusahaan ini juga melakukan ekspansi bisnis ke beberapa negara, seperti Singapura dan Pakistan, serta menjalin kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi internasional seperti Orange dan Vodafone. Atas prestasi tersebut, Majalah Forbes pada tahun 2022 menempatkan China Mobile sebagai peringkat pertama dalam daftar World’s Largest Telecom Companies, menunjukkan pengakuan internasional atas pengaruh perusahaan ini.

Kesimpulan

Semoga artikel ini bermanfaat dalam menambah wawasan akan 5 perusahaan China terbesar yang dimiliki oleh negara. Data keuangan, jumlah karyawan, cakupan operasi, dan status kepemilikan negara dari Sinopec Group, CNPC, SGCC, ICBC, dan China Mobile yang kami tampilkan, sudah kami sesuai dengan informasi dari sumber terpercaya seperti laporan tahunan, Fortune Global 500, dan laporan industri.

Scroll to Top