China dikenal sebagai penghasil porselen nomor satu di dunia. Produk kerajinan ini sudah ada sejak zaman neolitikum. Itu sebabnya, hasil temuan paling awal mendapat sebutan “Porselen Primitif.”
Pada abad ke-14, untuk pertama kalinya Marco Polo membawa guci porselen ke Eropa. Keindahan guci berwarna abu-abu kehijauan tersebut ternyata membuat orang Eropa terpikat dan penasaran dengan cara pembuatannya. Namun, rasa penasaran bangsa Eropa baru terjawab pada abad ke-18. Maka pada tahun 1710, Jerman secara resmi membuka pabrik porselen pertama mereka.
Contents
8 Ciri Porselen yang Berharga
Meskipun kini Cina/Tiongkok bukan satu-satunya negara penghasil barang ini, dari segi kualitas, produk mereka tetap menjuarai. Bahkan, sebagian orang sengaja mengoleksi karena beranggapan bahwa kerajinan China tersebut adalah karya yang sangat berharga. Kolektor ulung tidak segan-segan membayar dengan harga tinggi apabila spesifikasinya memang di atas rata-rata.
Untuk mengetahui seberapa berharganya sebuah produk porselen, Anda harus memeriksa beberapa ciri khas pada benda tersebut, antara lain:
1. Figur dan Dimensi
Figur atau bentuk tiap produk porselen pasti memiliki nilai estetik atau historis masing-masing. Terkadang kita melihatnya sebagai suatu keindahan, tapi bisa juga menonjol karena keunikan.
Dalam perkembangannya, setiap pergantian dinasti di China meninggalkan model porselen yang berbeda-beda. Sebagai contoh, porselen Dinasti Ming berciri khas biru putih cobalt, dengan corak yang dipengaruhi seni asing seperti motif bunga Persia dan Arab. Sedangkan pada masa Dinasti Qing berwarna putih keabu-abuan dengan sentuhan motif ala Eropa.
Selain alasan mengikuti zaman, dalam membuat sebuah porselen, seringkali pengrajin ingin membubuhkan sejarah tersirat pada karyanya. Begitu masa berganti, benda tersebut menjadi langka dan bernilai tinggi.
2. Tanda dan Jejak Sejarah
Porselen antik selalu memiliki tanda tangan seniman atau pengrajinnya. Bahkan, terkadang lebih detail lagi terdapat tahun serta tempat pembuatan, sehingga orang dapat mengetahui kapan produk tersebut lahir dan di era dinasti mana.
Tahun pembuatan yang tertulis pada badan porselen juga berguna untuk memvalidasi ketahanan. Tentu saja, semakin tua usia barang tersebut, semakin membuktikan kualitasnya tidak main-main.
Namun, kolektor porselen wajib menelaah keaslian produk sebelum membeli. Sebab, tidak jarang terjadi pemalsuan tanda tangan dan tahun pembuatan. Seolah-olah barang tersebut adalah benda antik, padahal usianya masih tergolong baru dan bukan ditandatangani pengrajin asli. Tak ubahnya memeriksa emas, libatkan ahli untuk memverifikasi keaslian sebuah produk porselen berdasarkan tahun pembuatan dan identitas pengrajinnya.
3. Tingkat Kehalusan Glasir
Ciri-ciri porselen berharga juga dapat diteliti dari tampilan glasir serta motifnya. Glasir adalah semacam adonan khusus dari campuran tanah dan batuan silikat yang dilelehkan hingga membentuk lapisan tipis tembus pandang. Lapisan inilah yang kemudian melapisi permukaan, sehingga hasil akhirnya tampak indah dan mengilap.
Semakin halus lapisan glasir, maka semakin tinggi pula nilai sebuah kerajinan. Produk tanpa retakan tentu akan dihargai lebih mahal.
4. Kerumitan Motif
Tingkat kerumitan motif turut memengaruhi seberapa berharga produk ini. Sebagian porselen China sengaja dilukis tangan agar hasilnya otentik. Tak ubahnya proses pembuatan batik, lukisan tangan membuat setiap karya lebih eksklusif—tidak ada yang benar-benar sama.
Selain itu, corak lukisan tangan umumnya lebih detail daripada hasil cetakan mesin. Semua pola rumit tersebut menjadikannya bernilai semakin tinggi.
5. Usia Porselen
Retak pada permukaan porselen memang dapat menurunkan nilai sebuah produk. Akan tetapi, untuk benda-benda tua, retakan halus dan menguning justru bisa menjadi nilai plus. Retakan menandakan penyusutan glasir, sedangkan perubahan warna menegaskan betapa lamanya usia kerajinan itu.
Semakin tua umur produknya, semakin tinggi pula harga jualnya. Bahkan, harga koleksi antik bisa menembus ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Namun, perlu juga diperhatikan aspek lain, seperti tahun pembuatan, aksara, maupun jejak karat yang masih dalam batas wajar. Ketelitian Anda sangat dibutuhkan untuk menghindari produk duplikat yang tampak kuno padahal tidak autentik.
6. Kelangkaan Produk
Beberapa porselen tidak diproduksi secara massal, begitu pula desain corak yang tematik. Biasanya, karya semacam ini dibuat atas permintaan khusus, misalnya untuk kebutuhan dekorasi istana.
Produk-produk limited edition semacam ini akan diburu para kolektor, karena kelangkaan membuat nilainya sangat tinggi. Apalagi jika dilengkapi dokumentasi menyangkut asal-usul produk. Sudah pasti hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri.
7. Penilaian Ahli
Meski barang ini ada yang berusia ratusan tahun, tidak semua otomatis menjadi terbaik atau berharga. Proses pembuatan yang baik maupun kurang baik bisa saja terjadi pada tiap eranya.
Di sinilah pentingnya penilaian dari ahli barang antik. Pengetahuan dan intuisi mereka terhadap kualitas porselen jauh lebih tajam daripada orang awam. Jika sebuah karya sudah mendapat validasi dari ahli, maka sudah pasti nilai jualnya pun selangit.
8. Tren dan Minat Masyarakat
Nilai sebuah produk juga ditentukan oleh tren dan permintaan pasar. Dalam acara lelang, barang yang paling banyak peminatnya akan melesat harganya dibandingkan yang sepi peminat.
Fluktuasi minat masyarakat biasanya dipengaruhi oleh tren sosial yang sedang berlaku. Misalnya, ketika boneka porselen sedang booming, maka semua boneka berbahan serupa yang tadinya biasa bisa melonjak nilai jualnya akibat permintaan yang tinggi.
Penutup
Begitulah ciri-ciri produk porselen yang berharga atau tidak. Bagaimanapun, kerajinan China memang memiliki daya tersendiri dan ketahanan yang unggul. Jika Anda ingin menjadi kolektor, rajin-rajinlah berkunjung ke galeri dan menghadiri lelang untuk mendapatkan karya terbaik. Jangan lupa libatkan ahli agar Anda terhindar dari pemalsuan dan memperoleh benda bernilai tinggi yang bisa menjadi investasi jangka panjang.