BRCC INDONESIA

Hotpot dan Tradisi China yang Menyebar di Indonesia

Hotpot dan Tradisi Cina yang Menyebar di Indonesia (2)

Perdagangan bebas yang sudah berjalan selama beberapa tahun tak hanya berimbas pada kemudahan ekonomi. Salah satunya juga pada transfer budaya. Demikian pula pada budaya China yang sudah banyak tersebar di tanah air. Salah satunya adalah hotpot. Salah satu merek terkenal untuk restoran hotpot adalah Haidilao, pasti Anda sudah pernah mendengar atau mencobanya kan?

Hotpot dalam bahasa China adalah huǒguō. Ini adalah cara menikmati makanan bersama-sama di atas meja dengan terlebih dahulu memasaknya langsung. Saat ini, cara makan seperti ini juga sudah populer di berbagai restoran di Indonesia. Bisa menjadi pilihan makan bersama teman atau keluarga.

Budaya Hotpot dari China

Perkiraan sejarah Hotpot yang panjang dari Tiongkok adalah berasal dari masa Dinasti Han sejak seribu tahun yang lalu. Masyarakat mempercayai hidangan ini berasal dari daerah utara. Hal ini terkait dengan cuaca dingin yang ada di sana sehingga membuat masyarakat membutuhkan makanan yang hangat dan bergizi untuk melawan suhu rendah.

Berasal dari daerah utara, kemudian tradisi makanan ini menyebar ke seluruh Tiongkok seiring berjalannya waktu. Kemudian, setiap daerah menciptakan variasi khas mereka sendiri. Sebut saja hotpot Sichuan yang terkenal dengan kuah pedas mala dan hotpot Mongolia yang kaya akan daging kambing. Ada pula hotpot ala Beijing yang menggunakan kaldu herbal.

Makna Kebersamaan dan Berbagi

Makna paling kental yang ada dalam hotpot adalah simbol kebersamaan. Makanan ini disajikan dalam satu panci besar di tengah meja memberikan kemudahan siapa saja untuk mengambil bahan makanan pilihan mereka, kemudian mencelupkannya ke dalam kuah yang sama.

Inilah yang mencerminkan semangat kebersamaan dan persatuan dalam budaya Tiongkok. Semua anggota keluarga atau teman bisa berkumpul untuk menikmati makanan dari satu panci yang sama. Setiap orang pun bebas untuk mengambil dan menambahkan bahan-bahan yang disukai ke dalam hotpot. Misal daging, sayuran, hingga jamur. Di sinilah ada makna nilai berbagi.

Setiap orang bisa menikmati makanan dan juga memberikan kesempatan bagi orang lain untuk merasakan rasa dan tekstur yang beragam sesuai dengan keinginan masing-masing. Budaya saling berbagi hidangan inilah yang mencerminkan budaya saling menghargai dalam budaya China.

Dengan adanya nilai berbagi ini, hidangan ini juga dipercaya mampu mempererat ikatan sosial yang ada. Makan hotpot pun biasanya dalam waktu yang cukup lama. Momen inilah yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk berkumpul. Ada momen untuk bercengkerama, berbagi cerita, dan mempererat hubungan sosial.

Ada suasana intim yang bisa tercipta. Yaitu dari proses memasak aneka macam bahan makanan bersama di meja. Kemudian, menunggu masakan matang. Setelah matang, semua orang mencicipinya perlahan-lahan sembari mengambil makanan tersebut satu per satu dari atas panci. Inilah satu suasana penuh keintiman yang tercipta.

Popularitas Hotpot di Indonesia

Hotpot bisa dibilang memiliki popularitas yang terus meningkat di Indonesia. Kita lebih bisa menemukan restoran ini di berbagai kota besar. Hotpot menjadi pilihan karena menjadi sesuai untuk momen makan bersama. Ada suasana interaktif yang bisa tercipta dari suasana makan hotpot ini.

Indonesia memiliki varian kuah hotpot yang sangat beragam. Semua ini sesuai dengan selera dan lidah masyarakat lokal. Sebut saja ada variasi kuah dari kuah kaldu ayam, kuah tomyam, hingga kuah pedas khas Sichuan.

Biasanya juga ada penambahan rempah-rempah khas Indonesia yang bertujuan memberikan cita rasa lokal. Inilah yang semakin membuat hotpot bisa diterima oleh lidah masyarakat Indonesia.

Selain kuah, variasi juga ada di dalam penyediaan bahan-bahan masakannya. Bahan-bahan ini pun sesuai dengan bahan lokal yang menjadi selera masyarakat Indonesia. Sebut saja ada bakso ikan, jamur enoki, sayuran hijau, dan bahkan pilihan mi yang beragam.

Untuk beberapa daerah yang memiliki cuaca yang lebih dingin, keberadaan hotpot bisa memberikan nilai lebih. Penyajian makanan dengan kuah panas menjadi satu keunggulan tersendiri. Hidangan ini pun menjadi satu pilihan yang menarik, terutama saat cuaca dingin atau musim hujan di Indonesia.

Tradisi dan Etika Menyantap Hotpot

Hotpot dan Tradisi Cina yang Menyebar di Indonesia

Karena berasal dari budaya China, tentunya hotpot juga menyimpan etika dan tradisi tersendiri dalam penyajiannya. Masyarakat Indonesia juga mulai mengadopsi hal ini. Tidak hanya tentang makanannya, tapi juga tentang etika ini.

Tradisi memakan hotpot biasanya diawali dengan tradisi minum teh. Hal ini menjadi banyak ditemukan pada beberapa tradisi di China, sebut saja tradisi yum cha yang ada pada penyajian dimsum. Jadi, sebelum makan hotpot, ada kebiasaan minum teh.

Minum teh tak sekedar minum saja. Namun masyarakat China percaya bahwa dengan minum teh mampu untuk membersihkan langit-langit mulut atau yang dikenal dengan istilah palate cleanser sehingga lidah lebih siap untuk merasakan aneka ragam cita rasa yang akan disantap.

Penyajian hotpot yang membutuhkan waktu dari proses memasak sampai makanan matang memberikan makna kesabaran dalam menunggu. Saat berada di meja makan, biasanya menjadi waktu untuk segera menyantap makanan. Tidak demikian dengan penyajian hotpot ini.

Kita butuh untuk mengambil bahan makanan terlebih dahulu. Kemudian memasukannya dalam panci panas dan menunggu bahan makanan tersebut sampai matang sempurna. Tentunya hal ini juga membutuhkan waktu. Menjadi kurang sopan untuk memakan makanan sebelum matang karena makanannya masih mentah belum mengeluarkan rasa terbaiknya.

Sabar juga ada dalam menekan diri untuk tak memilih atau mengambil semua jenis atau bahan makanan yang diinginkan. Dalam hotpot, menjadi saran untuk tidak memasukan bahan makanan terlalu banyak dalam satu waktu.

Hal ini untuk menjaga agar kuah tetap jernih dan makanan matang merata. Sehingga kita tidak dianjurkan untuk memasukkan terlalu banyak bahan sekaligus ke dalam panci. Hal ini juga memberikan pengajaran untuk lebih sabar dan memberikan kesempatan bagi semua orang di meja untuk menikmati bahan-bahan secara bergantian.

Akhir Kata

Tak hanya sekedar makanan, tapi dari penyajian hotpot ini kita bisa mengambil beberapa nilai budaya. Sebut saja cara berbagi, menikmati hidup, menjaga keseimbangan, dan menghargai kehadiran orang-orang terdekat. Tradisi kuliner yang berasal dari China ini saat ini sudah menyebar ke seluruh dunia, salah satunya ke negara kita. Tertarik untuk makan hotpot hari ini?

Scroll to Top